Kontroversi Baterai Tesla Berlanjut, Giliran Bahlil Serang Tom Lembong

SHARE  

Cybertruck baru Tesla dipamerkan di toko Tesla di San Diego, California, AS, 20 November 2023. (REUTERS/Mike Blake) Foto: Cybertruck baru Tesla dipamerkan di toko Tesla di San Diego, California, AS, 20 November 2023. (REUTERS/Mike Blake)

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia buka suara perihal kontroversi penggunaan komponen baterai dalam produk mobil Tesla.

Hal ini merespon pernyataan Co-Captain Timnas AMIN Thomas Lembong/Tom Lembong yang menyebut bahwa semua mobil Tesla yang dibuat di China tak lagi memakai baterai berbasis Nickel Manganese Cobalt (NMC) melainkan Lithium-Ferro-Phosphate (LFP).

“Ini sumber masalahnya. Saya ingin katakan tidaklah benar kalau ada mantan pejabat atau pemikir ekonomi atau siapa pun yang mengatakan bahwa nikel gak lagi menjadi bahan yang dikejar kejar oleh investor untuk membuat baterai mobil,” kata Bahlil dalam Konferensi Pers, Rabu (24/1/2024).

Bahlil mengklaim masih banyak dari industri otomotif global yang menggunakan baterai berbasis MNC untuk produk mobil listriknya. Mengingat jenis baterai ini mempunyai kemampuan jarak tempuh yang lebih baik dibandingkan baterai berbasis LFP.

“Itu Tesla sebagian juga masih memakai baterai mobil yang berbahan baku nikel jadi jangan omon omon saja, bahaya negara kalau dibuat seperti ini, saya takut sekali kita beri data tidak valid dan itu merusak tatanan memberi pemahaman yang benar,” kata dia.

Ia lalu menyinggung soal data IMF pada 2023 yang pernah mengeluarkan laporan bahwa mereka mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% dan inflasi terjaga serta transisi ekonomi ke arah industrialisasi.

Baca: Kiamat Baru Gegara Laut Merah, Ongkos Pelayaran Global Meledak Segini

Namun, IMF merekomendasikan agar Indonesia mempertimbangkan kembali pelarangan ekspor barang mentah. Hal ini, kata Bahlil, adalah bentuk ketidaksukaan terhadap perkembangan hilirisasi di Indonesia.

“Jangan sampai ada antek asing di bangsa ini ada antek-antek asing merusak tatanan dalam mempengaruhi kebijakan publik,” kata Bahlil.

Sebelumnya, Gibran menuding Co-Captain AMIN Thomas Lembong, melakukan kebohongan publik. Hal tersebut berkaitan dengan Tesla yang dianggap sudah tidak lagi menggunakan nikel sebagai bahan baku kendaraan listrik.

Semula, anak Presiden Joko Widodo tersebut menanyakan pandangan dari Muhaimin Iskandar atau Cak Imin selaku Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 mengenai pemanfaatan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.

Baca: Begini Mimpi Anies-Prabowo-Ganjar Soal Industri Kendaraan Listrik RI

Sebab, Co-Captain AMIN Thomas Lembong selama ini terus menggaungkan penggunaan baterai berbasis lithium ferro phosphate (LFP) untuk kendaraan listrik. Bahkan menyebut kalau Tesla tidak lagi menggunakan nikel dan lebih memilih LFP.

Gibran juga meledek Cak Imin yang dinilai tidak mengerti apa itu LFP. Padahal seharusnya Cak Imin memahami akan hal tersebut lantaran Thomas Lembong kerap membahas mengenai LFP.

“Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP itu apa timsesnya tapi cawapres gak paham LFP itu apa, kan aneh. Sering bicara LFP LFP, Tesla gak pakai nikel ini kan kebohongan publik, mohon maaf Tesla itu pakai nikel pak,” kara Gibran dalam debat Cawapres yang berlangsung di Jakarta https://knalpotbelah.com/Convention Center (JCC) Minggu (21/1/2024).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*