Foto: Rudal balistik berbahan bakar padat dan hipersonik saat di uji coba di Korea Utara, MInggu (14/1/2024). (KCNA via REUTERS)
Jakarta, CNBC Indonesia – Militer Seoul, Korea Selatan mengungkapkan bahwa Korea Utara hari ini, Minggu (28/1/2024) menembakkan beberapa rudal jelajah yang diklaim meningkatkan ketegangan di negara tersebut.
Tembakan tersebut dilakukan setelah Pyongyang yang menembakkan beberapa rudal jelajah ke Laut Kuning beberapa hari lalu. Tembakan itu juga dinilai sebagai uji coba pertama rudal jelajah strategis generasi baru.
Adapun, Pyongyang, Korea Utara telah mempercepat pengujian senjata pada tahun 2024 ini, termasuk pengujian apa yang disebutnya “sistem senjata nuklir bawah air” dan rudal balistik hipersonik berbahan bakar padat.
“Militer kami mendeteksi beberapa rudal jelajah tak dikenal yang ditembakkan di dekat perairan sekitar wilayah Sinpo Korea Utara pada pukul 8 pagi (2300 GMT) hari ini,” kata Kepala Staf Gabungan dalam sebuah pernyataan,dilansir Channel News Asia, Minggu (28/1/2024).
Dia mengatakan peluncuran tersebut sedang dianalisis oleh otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS), dan menambahkan bahwa pihaknya memantau dengan cermat pergerakan dan aktivitas tambahan Korea Utara.
Walaupun berbeda dengan uji coba rudal balistik, pengujian rudal jelajah tidak dilarang berdasarkan sanksi PBB terhadap Pyongyang saat ini.
Rudal jelajah cenderung berbahan bakar jet dan terbang pada ketinggian yang lebih rendah dibandingkan rudal balistik yang lebih canggih, sehingga lebih sulit dideteksi dan dicegat.
Sebelumnya, Korea Utara mengatakan pihaknya telah melakukan uji coba pertama rudal jelajah strategis generasi baru yang dikembangkannya, Pulhwasal-3-31 sehari sebelumnya.
“Uji coba tersebut merupakan proses pembaruan sistem senjata secara terus-menerus dan merupakan kegiatan rutin dan wajib,” kata kantor berita negara KCNA. Namun tidak disebutkan berapa banyak rudal yang ditembakkan.
“Uji coba penembakan tersebut tidak berdampak pada keamanan negara-negara tetangga dan tidak ada hubungannya dengan situasi regional,” ujar badan tersebut.
Dengan begitu, hubungan antara kedua Korea memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dengan kedua belah pihak membuang perjanjian-perjanjian penting untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan keamanan perbatasan, dan melakukan latihan tembak-menembak di sepanjanghttps://knalpotbelah.com/ perbatasan.