Media Asing Sorot Makan Siang Gratis Prabowo, Ungkap Tantangannya

SHARE  

Prabowo Subianto. (Instagram/prabowo) Foto: Prabowo Subianto. (Instagram/prabowo)

Jakarta, CNBC Indonesia – Media asing kembali menyoroti sosok Prabowo Subianto, khususnya program makan siang gratis. Kali ini, aspek anggaran menjadi fokusnya.

Dalam laporan Reuters berjudul Indonesia may widen fiscal deficit to fund free school lunch, document shows, kantor berita asal Inggris tersebut mengungkap tantangan pelaksanaan program makan siang gratis itu.

Dikatakan bahwa defisit anggaran akan makin lebar akibat program makan siang gratis di sekolah. Kebijakan unggulan Prabowo ini bernilai miliaran dolar dan dijanjikan sang calon presiden (capres) yang kini mendominasi hasil perhitungan cepat (quick count) dan real count pilpres.

Baca: Makan Siang Gratis Bikin Parah Defisit APBN 2025? Airlangga Buka Suara

“Kabinet Presiden Widodo (Jokowi) telah mulai menghitung biaya program makan siang tersebut, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut, namun menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media,” tulis media itu, dikutip Selasa (27/2/2024).

“Para analis mengatakan program ini dapat merusak rekam jejak disiplin fiskal Indonesia,” tambahnya.

Disebut bahwa dokumen itu disiapkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Ditunjukan bahwa program tersebut dapat memperlebarkan defisit anggaran sebesar 0,33% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2025 jika diterapkan di Indonesia.

“Kementerian memperkirakan angka tersebut dengan mengasumsikan setiap anak dari usia satu tahun hingga akhir sekolah dasar- 58 juta anak- menerima satu kali makan sehari senilai hingga Rp 15.000 (US$0,96) atau kurang dari US$1 untuk lima hari seminggu, misalnya total biaya sebesar Rp 193,2 triliun (US$12,39 miliar),” tambahnya.

“Biayanya akan turun menjadi sekitar sepertiga dari total biaya jika program ini hanya ditawarkan kepada anak-anak dari rumah tangga berpendapatan rendah,” jelasnya lagi.

Baca: Real Count KPU: Prabowo 75 Juta Suara, Anies 31 Juta, Ganjar 21 Juta

“Perhitungan tersebut mengasumsikan defisit anggaran tahun 2025 kurang dari 2,5% PDB, dan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 sebesar 5,3% hingga 5,6%,” ungkap Reuters lagi.

Laman tersebut juga memberi perbandingan. Dipaparkan defisit fiskal pada tahun 2024 ditetapkan sebesar 2,29% PDB, sedangkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%.

Media tersebut menyebut kantor kepresidenan belum menanggapi permintaan komentar Reuters.

“Tim kampanye Prabowo mengatakan program ini pada awalnya akan membutuhkan dana hingga Rp 120 triliun , sebelum mencapai Rp 450 triliun ketika cakupan nasional tercapai pada https://knalpotbelah.com/tahun 2029,” muatnya lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*